Mengenalkankan Peran Tarekat Perempuan, inilah Program Lajnah Wathonah JATMAN Jawa Timur

Jakarta, JATMAN Online – Secara deskripsi Wathonah adalah salah satu divisi yang dibentuk dalam JATMAN yang termasuk dalam jajaran kepengurusan Imdadiyyah (badan pembantu untuk melancarkan program JATMAN yang dibentuk sesuai kebutuhan PD Pasal 21). Pada PRT Pasal 28 ayat 3 huruf d, dibentuk Lajnah Muslimat Thariqiyah yang sekarang menjadi Wathonah (Wanita Thariqah An Nahdhiyah).
Sebagai salah satu Lajnah JATMAN yang bergerak dalam bidang spiritual dan kewanitaan yang berasaskan Islam ala Ahlusunnah wal Jama’ah dengan menganut salah satu mazhab 4, juga merupakan organisasi yang terpimpin dan terbimbing oleh para mursyid yang wushul Ila Allah, maka penting bagi pengurus Idaroh Lajnah Wathonah Syu’byiyah untuk mulai menginspirasi dan mengaktualkan amanat dengan program kegiatannya. Sebab amanat tersebut tentunya merupakan dukungan tanggung jawab ber-thariqah yang wushul ila Allah.
Ketua Koordinator Lajnah Idarah Wustha Jawa Timur, Ibu Nyai Dra. Hj. Nushah Ahmad, MHI. Mengatakan bahwa penguatan pengurus Lajnah Wathonah JATMAN Jawa Timur diperlukan untuk memberi contoh baik pada pengurus Idarah lain.
“Apalagi panjenengan sudah dikukuhkan dengan bersyahadat kesiapan memperjuangkan dengan patuh, sekaligus memelihara kebersamaan, keutuhan dan kekompakan bagi segenap pengurus serta menjaga nama baik wathonah.” Ungkap Ibu Nyai Nushah.
Lanjutnya, “Jadi ibu-ibu kenapa kita ini penting berthariqah, melalui bimbingan dan tuntunan zahir yang bersifat kaifiyyah syariah dalam ibadah. Lebih dalam dari itu merupakan wasilah ruhiyyah hakikat wushuliyah sebuah ibadah kita kepada Allah Swt. Mursyid menanamkan pada proses tarbiyah yaitu pendidikan ruhani melampaui ruang dan waktu. Untuk itu bagi yang belum dibaiat hendaknya mulai manata diri untuk mencari seorang guru mursyid sampai diperoleh keistiqamahan melakukan satu ajaran penting dalam berthariqah, yakni melakukan rabithah kepada guru mursyidnya di mana saja dan kapan saja, yakni mengikatkan dirinya selalu secara ruhani kepada syekhnya. Jadi proses dari seorang mursyid semakin efektif bila sang murid memiliki tingkat khidmah (pelayanan) kepada guru mursyidnya, sang murid akan dilimpahi karamah sesuai dengan didikannya.”
Berthariqah adalah proses mendekatkan diri kepada Allah dengan cara yang moderat dan bentuk dakwah yang mengedepankan qaulan kariman, qaulan ma’rufan, qaulan maisuran (pantas), qaulan qayyiman (lemah lembut) dan sebagainya.
Sementara itu, salah satu peserta Multaqa IV yang berlangsung di PP Thariqah Sulaiman, Madiun dari Lajnah Wathanah Sampang mengatakan bahwa sejak dilantiknya pengurus Lajnah Wathanah Jawa Timur, Sampang sudah mulai mengambil peran di antaranya mengadakan pengajian-pengajian rutin, khususnya yang berada di bawah naungan Thariqat Naqsabandiyah Ahmadiyah Mudhariyah oleh al-Mursyid KH. Ja’far Abdul Wahed dari Pondok Pesantren Darul Ulum 2, Sampang.
“Kegiatan Lajnah Wathanah di Sampang antara lain mensosialisasikan perkumpulan perempuan yang di sana ada bidang-bidang tersendiri dan sudah dilaksanakan. Dan sudah dikondisikan peran Lajnah Wathanah di sana.” Kata Nyai Zainab yang membawa rombongan sekitar tujuh orang dari Sampang.
Adapun program-program yang telah dicanangkan oleh Pengurus Lajnah Wathanah Jawa Timur antara lain
1. Skala prioritas program jangka pendek
- Mengadakan maulid Nabi Muhammad saw. dan manakib kubra
- Rapat panitia dan pengurus Muslimat Wathanah serta Pembina
- Pertemuan rutin di aula BC Manakib
- Audiensi dengan pemimpin Muslimat NU, pengurus, bupati dan gubernur
- Balat dan Turba
- Diklat tentang kethariqahan, organisasi administrasi, manajemen etika berthariqah
2. Skala prioritas program jangka menengah
- Mengadakan sowan kepada guru mursyid atau rais am
- Melaksanakan Turba II Muslimat Wathanah (Idarah Syu’biyyah) se-Jatim
3. Skala prioritas program jangka panjang
- Menindaklanjuti diklat ke-1
- Seminar