Masjid Lautze Jadi Pilihan Warga Tionghoa Perdalam Islam

Jakarta, JATMAN Online – Bulan Ramadhan menjadi pilihan warga Tionghoa yang ingin bersyahadat di Masjid Lautze. Masjid Lautze juga menjadi tempat untuk mendalami ajaran Islam karena mereka merasa nyaman di tengah komunitasnya.
“Mereka merasa tidak asing dan nyaman. Ketika masuk ke sini ya mereka tidak merasa datang ke masjid, seperti datang ke Klenteng saja. Ornamen-ornamennya juga mendukung, banyak kaligrafi-kaligrafi yang langsung kami datangkan dari Tiongkok,” kata Humas Masjid Lautze Yusman Iriansyah dikutip Antara, Sabtu (1/4).
Ia mengungkapkan banyak orang Tionghoa yang merasa nyaman menjadi mualaf di masjid tersebut karena banyak saudara dan komunitas di sana, juga merasa sama-sama baru menjadi mualaf, sehingga mereka tidak merasa malu dan canggung.
Seperti di hari kesepuluh Ramadhan 1444 H, tambah Yusman, tiga orang menjadi mualaf di Masjid Lautze.
“Memang kalau Ramadhan lebih ramai, tiap minggu bisa lebih dari lima orang, kalau hari biasa mungkin hanya sekitar dua sampai tiga orang. Sebagian besar memang datang dari keturunan Tionghoa,” ujarnya.
Yusman mengatakan bahwa Masjid Lautze menyediakan pengajar bagi mualaf yang mau belajar mengaji dan mendalami Islam. Seringkali juga ada beberapa relawan yang datang secara sukarela untuk membantu.
Seorang warga bernama Indira (43) datang ke Masjid Lautze untuk mengantarkan kedua putrinya, Putri (14) dan Puan (16) menjadi mualaf.
“Kebetulan suami saya non-muslim, tetapi kedua anak saya sudah terbiasa shalat dan mengaji, dan setelah dewasa mereka baru saya tanya dengan serius, apakah merasa terpaksa atau tidak. Alhamdulillah mereka sudah merasa nyaman dan teguh untuk masuk Islam,” tutur Indira.
Indira juga menyatakan, Masjid Lautze merupakan salah satu tempat ibadah yang membuatnya sadar jika budaya bisa menyatu dengan agama.
Masjid Lautze selama Bulan Ramadhan juga menyelenggarakan buka bersama tiap seminggu sekali dengan mengundang jamaah mualaf dari seluruh Jabodetabek.