Kajian Bulanan MATAN UNU Cirebon “Makna Hamdalah dan Shalawat”

September 27, 2023 - 11:41
Kajian Bulanan MATAN UNU Cirebon “Makna Hamdalah dan Shalawat”

Cirebon, JATMAN.OR.ID: Mahasiswa Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah (MATAN) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon mengadakan Kajian Bulanan Pembacaan Kitab Sirah Nabawiyah dan Kitab Risalatul Jami’ah di Musholla an-Nur UNU Cirebon pada Sabtu Sore (31/10).

Pada pertemuan kedua kajian bulanan ini Habib Ja’far Shodiq bin Abdurrohman al-Kaff membahas kitab Risalah al-Jami’ah karya Habib Ahmad Bin Zein Al-Habsyi tentang Hamdalah dan Shalawat.

Sebelum mambahas materi selanjutnya Habib Ja’far kembali mengulas pertemuan sebelumnya dan mengaitkannya pada pertemuan kali ini.

“Sama seperti bacaan Basmalah yang kemarin sudah dibahas pada pertemuan pertama, membaca Hamdalah pun ketika pada perkara wajib maka hukumnya menjadi wajib, contohnya ketika dalam Sholat dan Khutbah jum’at. Begitupun ketika dibaca pada perkara sunnah, makruh dan Haram. Maka hukum membaca Hamdalahnya mengikuti hukum perkara yang dilakukan,” jelsnya.

Habib Ja’far melanjutkan pembahasannya bawah kata الحمد secara Lughawi bermakna الثَّنَاءُ بِالِّسَان عَلَى جَمِيْلِ اِخْتِيَار Semua pujian yang bagus, tapi harus melalui ikhtiar. Artinya seorang hamba yang dipuji karena ketampanannya atau kecantikannya itu sejatinya bukanlah makna pujian yang sebenarnya, karna itu murni pemberian Allah, tidak melalui ikhtiar orang tersebut.

Pujian juga dibagi menjadi empat macam yaitu pujian Allah ke Allah, pujian Allah ke Hamba, pujian Hamba ke Hamba, dan pujian Hamba ke Allah.

Kemudain Habib Ja’far menjelaskan mengenai shalawat. Makna dari shalawat itu sendiri adalah do’a, ketika bershalawat kita memintakan rahmat di sertai dengan ta’dzim kepada Allah untuk Nabi Muhammad. Jadi intinya yang bershalawat itu Allah, bukan kita. Jadi tidak bisa seseorang itu mengaku sebagai ahli shalawat, karna manusia itu hanya meminta Allah untuk melimpahkan rahmat serta ta’dzim untuk Nabi.

Lalu apakah Nabi membutuhkan shalawat kita? Tentu tidak. Karena Nabi kalau diibaratkan gelas yang berisi air, itu sudah penuh. Lalu dengan bacaan shalawat kita, kita mengharap lubernya air tersebut.

Di akhir kajian Habib Ja’far menyampaikan pada pertemuan selanjutnya, kita akan memasuki pada pembahasan Hadits nabi tentang menuntut ilmu. [M. Hamdi Amrullah]