Rois Idaroh Wustho JATMAN Provinsi Banten: Pengurus NU Dianjurkan Berthariqoh

Jakarta, JATMAN Online – Thariqah di Indonesia dan NU adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan sebagai cikal bakal berdirinya JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh wal Mu’tabaroh an Nahdhiyyah) yang merupakan organisasi ketarekatan. JATMAN di masa berdirinya diinisiasi oleh ulama-ulama NU dan bertugas untuk mengatasi permasalahan spiritual serta menghimpun aliran-aliran thariqah yang berkembang di Indonesia. Sehingga sangat wajar ketika banyak ulama-ulama NU yang juga menjadi pengamal thariqah bahkan mursyid thariqah.
Hal ini suatu yang wajar jikalau Idaroh Wustho JATMAN Provinsi Banten menganjurkan semua pengurus NU dari tingkat PW NU hingga PRNU sudah berthariqoh.
Demikian disampaikan Rois Idaroh Wustho JATMAN Provinsi Banten KH. Thobari Syadzily kepada Buletin Almaksum di Pondok Pesantren Al Husna, Periuk Jaya, Kota Tangerang, Senin (10/1).
KH. Thobari Syadzily menjelaskan bahwa amaliyah thariqoh yang dipegang teguh oleh para muassis atau NU merupakan sumber kekuatan spiritual bagi pergerakan dan perjuangan kader-kader NU di medan laga.
“Apalagi di zaman gadget yang kasatmata ini, kemungkinan banyak ancaman terhadap bangsa dan negara serta umat Islam yang besar ini begitu nyata”, ujar KH. Thobari Syadzily yang dilansir Buletin Al Maksum.
Lanjut Kiai Thobari, perang ideologi hingga kemungkinan perang fisik harus menjadi perhatian semua kader NU. Oleh karena itu, pondasi spiritual kader NU harus benar-benar tangguh dan militan.
“Dengan demikian kami dari pengurus Idaroh Wustho JATMAN Provinsi Banten akan membuka peluang seluas-luasnya kepada warga NU dan masyarakat umumnya untuk bisa mengambil hak bai’at atau talqin dzikirnya di mursyid-mursyid (guru-guru thariqoh) yang tergabung di JATMAN Provinsi Banten”, jelas KH. Thobari Syadzily.
KH. Thobari Syadzily juga menyampaikan bahwa di JATMAN Provinsi Banten banyak bergabung thariqah-thariqah yang mu’tabaroh. Ada Qodiriyah, Naqsabandiyah, TQN, Idirisiyah, Samaniyah, Khalwatiyah, Sattariyah, dan lainnya.
“Insya Allah kami akan melayani sesuai dengan keinginan hati yang ingin mengambil hal bai’at atau talqinnya”, tandas KH. Thobari Syadzily.