Prof Nasaruddin Umar: Nuzulul Quran Momentum untuk Berkolaborasi

Jakarta, JATMAN Online – Peringatan Nuzulul Quran merupakan peristiwa penting dalam agama Islam dimana Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibrīl. Peristiwa itu al-Quran turun pertama kali surat Al-Alaq Ayat 1-5 dan bertepatan dengan malam ke 17 Ramadhan.
Dilansir dari Antara Sabtu (08/04), Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. Nasaruddin Umar menyatakan bahwa Nuzulul Quran adalah momentum untuk saling kolaborasi bagi Masjid Istiqlal.
“Nuzulul Quran adalah momentum untuk berkolaborasi. Dalam hadis ada istilah al barokatu ma’al jama’ah (keberkahan ada bersama kebersamaan). Kita maknai hal tersebut dengan saling bersinergi dalam berkolaborasi,” kata Nasaruddin dalam acara peringatan Nuzulul Quran yang diadakan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (08/04).
Ia mengatakan tahun ini Masjid Istiqlal mendapatkan penghargaan rekor MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) sebagai masjid pertama yang ada di Metaverse (dunia virtual) yang menghabiskan hampir Rp10 Miliar dalam penanganannya bekerjasama dengan alumni ITB yang saat ini bekerja di Silicon Valley, Amerika Serikat.
“Istiqlal juga bekerja sama dengan pemerintah dalam pemanfaatan air yang ada di Istiqlal sehingga tidak sedikitpun air yang ada di Istiqlal terbuang percuma,” ujar Prof Nasaruddin.
Masjid Istiqlal, tambah dia, mendapatkan rekor MURI sebagai masjid yang menggunakan wakaf energi. 38 persen energi yang digunakan di Masjid Istiqlal menggunakan panel surya yang diperoleh dengan berkolaborasi dengan jamaah yang ahli di bidangnya.
Prof Nasaruddin mengungkapkan Masjid Istiqlal juga akan berkolaborasi dalam bidang pendidikan seperti program beasiswa kaderisasi ulama bagi perempuan.
Dia berharap program tersebut akan menghasilkan ulama-ulama yang berkualitas internasional karena pihaknya akan menghadirkan tenaga didik yang berasal dari luar negeri. Program tersebut adalah program pertama di Indonesia.
Masjid Istiqlal juga berencana untuk membangun Masjid Istiqlal kedua di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) agar kolaborasi tidak hanya sampai Jakarta saja.
“Masjid Istiqlal mengundang dengan terbuka kepada siapa saja untuk berkolaborasi dengan istiqlal untuk menjadikan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur (sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya) dimulai dari Masjid Istiqlal,” ucapnya.