Harlah NU ke-99, KH M Cholil Nafis Ziarah ke Makam Pendiri NU

Bogor, JATMAN Online – Pada tahun ini menjadi hal yang unik bagi Jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) tidak jauh peringatan Harlah antara tahun Masehi 31 Januari 1926 dan untuk tahun Hijriyah 16 Rajab 1344 yang bertepatan pada 17 Februari 2022. Acara tersebut mengambil tema ‘Merawat Jagat Membangun Peradaban’.
KH Muhammad Cholil Nafis merupakan Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah Depok, terpilih menjadi salah satu Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) masa khidmat 2022-2027.
Mengawali peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-99 di Surabaya dengan menziarahi makam (kuburan) pendiri NU (16/02/22) Rabu.
Pada pukul 12.30-13.30 WIB ziarah di makam KH Hasyim Asy’ari. Pukul 13.30-14.00 WIB perjalanan menuju Pesantren Manbaul Ma’arif Denanyar dilanjutkan pukul 14.00-15.00 WIB ziarah ke makam KH Bisyri Syansuri dan shalat Ashar. Pukul 15.00-15.30 WIB perjalanan ke Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang untuk ziarah ke makam KH Wahab Chasbullah pada pukul 15.30-16.30 WIB. Dilansir dari NU Online.
Hari ini kami mengawali ziarah ke Maqam Alm. kiai Abd Wahhab Hasbullah, lalu ke maqbarah alm Kiai Bisri Syansuri dan kemudian ke Maqam Kiai Hasyim Asy’ari yang plus Alm. Kiai Wahid Hasyim, plus Alm. Gus Dur, plus Alm. Gus Sholah,” Ucap Rais Syuriah PBNU domisili Kota Depok
Tuturnya bahwa Peserta ziarah merupakan Pengurus PBNU dan PWNU se-Indonesia. Membacakan Tawassul dan Tahlil serta diselingi dengan Manaqiban, Sya’iran mengenang dan meneladani perjuangan para Muassis (Pendiri) NU.
“Ziarah Kubur ini lekat dengan ciri ke-NU-an, bahwa ajaran NU menganggap bahwa para ulama yang sudah wafat itu pada dasarnya masih bisa menyambung spirit dengan yang hidup sehingga pertalian (nasab) ilmu serta perjuangannya para penerus perjuangan NU terus bersambung dengan seluruh warga Nahdliyin,” Tegas Pengurus MUI Pusat bidang Dakwah dan Ukhuwah
Kiai Muda M. Cholil Nafis menambahkan bahwa Kami punya keyakinan saat para penerus perjuangan NU itu menyampaikan salam kepada para muassis pastilah mendengar dan menjawabnya.
Sebagaimana Nabi Muhammad bersabda;
السلام عليكم أهل الديار من المؤمنين والمسلمات وإنا إن شاء الله بكم لاحقون. أنتم لنا فرط ونحن لكم تبع أسأل الله لنا ولكم العافية.
Kesejahteraan atas kalian, wahai penghuni kubur dari golongan yang beriman dan beragama Islam, dan kami insya Alloh juga akan menyusul . kalian telah mendahului kami dan kami akan mengikuti kalian. Aku memohon kepada Alloh agar kami dan kalian diberikan keselamaan oleh Alloh.(HR. Muslim, An-nasai dan Ibnu Majah)
Karena ajaran Rasulullah saw berpesan kepada umatnya agar ketika melewati kuburan hendaknya mengucapkan salam. Seandainya mereka tdk mendengar stlh kematian tentu tak akan ada ajaran itu.
“Para pengurus NU perlu terus menyambungkan spiritualnya dan batinnya dengan para Muassis agar selalu dibimbing oleh Allah SWT bahwa perjuangannya melalui NU sesuai dengan yang diwajibkan oleh Ulama untuk mengikuti ajaran Rasulullah Saw,” Pungkasnya.
Pewarta : Abdul Mun’im Hasan
Ediitor : Warto’i