Zakat Fitrah dan Syarat-Syaratnya

September 24, 2023
Zakat Fitrah dan Syarat-Syaratnya

Zakat menurut bahasa berasal dari kata “zakka, yuzakk, tazkiyatan, zakaatan” yang memiliki arti membersihkan/mensucikan. Selain itu, zakat juga berarti namaa’ (tumbuh/berkembang). Sedangkan menurut istilah, zakat adalah mengeluarkan sebagian harta benda atas perintah Allah Swt sebagai shadaqah wajib diberikan kepada orang-orang yang telah ditentukan oleh hukum Islam.

Adapun syarat-syarat wajib mengeluarkan zakat yaitu;

  1. Muslim
  2. Berakal sehat
  3. Baligh atau dewasa
  4. Memiliki harta benda sendiri dan mencapai nisab

Hal ini seperti disebutkan dalam firman Allah Swt dalam surat Al-Bayyinah ayat 5:

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

Zakat Fitrah
Zakat fitrah menurut syariat wajib dilakukan setiap muslim yang mempunyai kelebihan dari kebutuhan keluarga yang wajar pada malam dan hari raya Idul Fitri. Zakat fitrah sendiri dimaksudkan untuk:

  1. Membahagiakan hati para fakir miskin pada hari raya Idul Fitri
  2. Membersihkan dosa-dosa yang mungkin ada ketika seseorang melaksanakan puasa Ramadhan agar orang tersebut benar-benar kembali pada keadaan fitrah dan suci seperti ketika dilahirkan ke dunia.

Para ulama bersepakat bahwa zakat fitrah hukumnya wajib bagi setiap individu, seperti hadis nabi yang diriwayatkan Ibnu Umar

فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم زكاة الفطر من رمضان على الناس صاعا من تمر أو صاعا من شعير على كل حر أو عبد ذكر أو أنثى من المسلمين

“Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitrah dari Ramadhan atas manusia, satu sha’ dari kurma atau gandum, atas setiap orang merdeka, hamba sahaya, laki-laki atau perempuan dari orang-orang Islam.”

Dan hadits Abi Sa’id:
كنا نخرج زكاة الفطرة إذا كان فينا رسول الله صلى الله عليه وسلم صاعا من طعام أو صاعا من تمر أو صاعا من شعير أو صاعا من زبيب أو صاعا من أقط فلا أزال أخرجه كما كنت أخرجه ما عشت

“Kami mengeluarkan zakat fitrah saat kami bersama Rasulullah, satu sha’ dari makanan, kurma, gandum, anggur kering atau makanan aquth (sejenis makanan yang terbuat dari susu, padat bentuknya). Aku senantiasa mengeluarkannya sebagaimana Nabi menunaikannya sepanjang hidupku.”

Kedua hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya. Menurut pendapat yang masyhur, zakat fitrah diwajibkan pada tahun kedua Hijriyah, tahun diwajibkannya puasa Ramadhan.

Berdasarkan hadis di atas, zakat fitrah wajib bagi:

  1. Seorang laki-laki, yang mengeluarkan zakat intuk dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya;
  2. Seorang istri atau perempuan, yang menunaikan zakat fitrah untuk dirinya atau oleh suaminya;
  3. Bayi, yang masih dalam kandungan belum terkena wajib zakat fitrah. Tetapi jika ada seorang bayi lahir sebelum matahari terbenam pada hari terakhir bulan Ramadhan, maka zakat fitrahnya wajib ditunaikan.
  4. Orang tua meninggal dunia, setelah matahari terbenam pada hari terakhir di bulan Ramadhan, zakat fitrahnya wajib untuk dibayarkan.