Wapres: Turots Ulama Indonesia Jadi Identitas Keislaman Bangsa di Era Modern

September 27, 2023
Wapres: Turots Ulama Indonesia Jadi Identitas Keislaman Bangsa di Era Modern

Jakarta, JATMAN Online – Wapres mengatakan Turots atau karya tertulis warisan budaya Islam menjadi penanda Islam di Indonesia yang kaya dengan pengetahuan dan kebudayaan zaman dahulu.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin dalam sambutan acara Pameran Turots Nusantara dalam rangka Pekan Memorial Syekh Nawawi Banten, Selasa (8/2).

Menurutnya, Turots Ulama Indonesia dapat dijadikan identitas keislaman bangsa sebagai dasar dalam mengembangkan konsep membangun Indonesia maju sesuai dengan keadaan yang terjadi saat ini.

“Turots Ulama Indonesia dijadikan sebagai basis pijakan membangun identitas dan jati diri keIslaman bangsa Indonesia. Utamanya, dalam menghadapi berbagai tantangan dunia modern, menuju Indonesia yang unggul, tangguh, dan berkarakter, seperti yang kita cita-citakan,” kata Kiai Ma’ruf dilansir wapresri.go.id.

Wapres berharap bangsa Indonesia harus memiliki semangat dan kesadaran yang tinggi akan kebesaran leluhur tersebut. Sehingga, ke depannya karya-karya baru tentang peradaban Islam dapat muncul kembali sesuai dengan perkembangan zaman.

“Sebagai pewaris tradisi keilmuan Islam yang kaya di masa silam, seyogyanya ingatan, spirit, dan kesadaran bangsa Indonesia akan kemegahan dan kebesaran leluhur yang dimiliki bangsa Indonesia dapat dibangkitkan kembali untuk mendorong munculnya karya-karya baru tentang keIslaman, yang sarat akan ilmu pengetahuan, sesuai dengan perkembangan zaman, seraya tetap mengajak pada jalan kebaikan, dan menguatkan persatuan dan kesatuan,” jelasnya.

Kemudian Wapres mencontohkan, salah satu karya peninggalan Turots yang fenomenal adalah kitab yang ditulis oleh Imam Nawawi Al-Bantani. Kiai Ma’ruf mengimbau kepada umat Islam Indonesia, terutama generasi muda, dapat mengikuti semangat warisan Syekh Nawawi Al-Bantani yang menguasai khazanah keilmuan dunia Islam.

“Syekh Nawawi Al-Bantani juga memberikan contoh dan semangat kepada para ulama di Indonesia, khususnya generasi muda, untuk membuat karya tulis yang berkualitas sejak ratusan tahun yang lalu. Karya literasi dan kajiannya menumbuhkan jiwa nasionalisme. Aktivitas di bidang keilmuan ini dijalani oleh Syekh Nawawi hingga akhir hayatnya,” ungkapnya.

Selain itu Wapres mengatakan, Turots Ulama Indonesia dapat dijadikan sebagai basis pijakan membangun identitas dan jati diri keislaman bangsa Indonesia.

“Utamanya dalam menghadapi berbagai tantangan dunia modern, menuju Indonesia yang unggul, tangguh, dan berkarakter, seperti yang kita cita-citakan,” ucapnya.

Wapres pun berpesan, kepada generasi muda muslim agar dapat mengikuti semangat warisan Syekh Nawawi Al-Bantani yang menguasai khazanah keilmuan dunia Islam.

Acara ini bertema ‘Kebangkitan Turats Nusantara dari Indonesia untuk Peradaban Dunia’ yang diselenggarakan oleh Forum Nahdlatut Turats, yaitu forum dibentuk untuk mencapai tujuan bersama dalam rangka mendakwahkan karya-karya ulama Nusantara yang masih berserakan di pesantren-pesantren untuk didigitalisasi, dijaga fisiknya, hingga dicetak untuk dipublikasikan ke masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan pula Peluncuran Kompilasi 11 Kitab Ulama Nusantara dan Pengajuan Nama Jalan Syekh Nawawi Banten di Jalan Cakung – Cilincing atau populer disebut ‘Cacing’ di Jakarta.