Vaksinasi Bagi Siswa Didik 6-11 Tahun, Mempercepat Belajar Normal di Sekolah

September 24, 2023
Vaksinasi Bagi Siswa Didik 6-11 Tahun, Mempercepat Belajar Normal di Sekolah

Depok, JATMAN Online – dr. Hapsari Abdining Ilahi hadir di Webinar Series ke-8 dengan tema ‘Moderasi Beragama untuk Kesehatan dan Pendidikan’ Memaparkan pentingnya vaksinasi demi menjaga diri dari serangan covid-19 yang dengan cepat dapat merenggut seseorang kepada kematian.

Vaksinasi menjadikan tubuh punya kekuatan dalam melawan penyakit, saat tubuh mengenal penyakit tubuh akan berupaya membentuk sistem kekebalan untuk melawan suatu penyakit. Karena vaksin itu terbuat dari virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, yang fungsinya membuat tubuh kita jadi kenal lalu menjadi kebal untuk melawan penyakit tersebut.

Dokter muda yang bertugas di pesantren Al-Hamdiyah, dan masuk dalam tim satgas covid-19 dibawah naungan dr. Farida Sjaichu putri dari KH. Ahmad Sjaichu pediri pesantren Al-Hamidiyah dan tokoh PBNU di masa.

“Vaksinasi merupakan upaya pemerintah agar warganya terjaga, terlindungi dan meminimalisir terjadinya serangan virus covid-19 yang mematikan sehingga dengan vaksinasi akan segera para siswa bisa belajar tatap muka di sekolah, tetapi tetap harus dengan protokol kesehatan,” Ujar dokter Klinik Pesantren Al-Hamidiyah Depok

Untuk segara Indonesia bebas covid-19 maka guru harus berpesan aktif untuk sosialisasi terkait vaksinasi untuk anak usia 6 hingga 11 tahun, mereka juga harus mendapatkan vaksin Covid-19. Vaksinasi ini merupakan perlindungan terkini yang diberikan sebagai ikhtiar melindungi anak didik agar segera dapat belajar tatap muka.

“Bagaimana pun vaksinasi pada anak didik dari umur 6-11 tahun menjadi keharusan untuk melindungi mereka, keluarga, masyarakat dan semua, Pemerintah mengambil peran untuk menuntaskan kasus covid-19, MUI dan Ormas besar seperti Nahdlatul Ulama dan lainnya mendukung peran Pemerintag, adanya kerja sama semua elemant untuk menciptakan dan terwujudnya merdeka belajar dengan kondusif seperti sedia kala,” Pungkasnya. (red. Abdul Mun’im Hasan)