Tumbuhkan Kemandirian NU, Gus Nadir Beberkan Pemanfaatan Dunia Digital

Jakarta, JATMAN Online – KH. Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir memberikan strategi untuk menumbuhkan kemandirian NU di bidang ekonomi melalui digitalisasi dengan memanfaatkan media sosial.

Ia menjelaskan bahwa NU bisa melakukan serta membuat aplikasi dan memonetisasi media sosial dengan melihat contoh kesuksesan Youtube Atta Halilintar melalui adsense yang didapatkannya.

Selain itu, di era digital yang sedang marak digunakan, Gus Nadir menginginkan NU dapat membuat film animasi berawal dari kisah para ulama Aswaja, wali songo dan kiai NU guna menumbuhkan ekonomi melalui jalan kebudayaan.

“Mars Syubbanul Wathan atau Ya Lal Wathan juga bisa dimonetisasi dan dibuat menjadi nada sambung atau RBT. Setiap warga NU, misalnya, harus menggunakan nada sambung Ya Lal Wathan, kemudian NU mendapatkan uang dari penggunaan RBT itu,” kata Gus Nadir dalam Webinar Pra-Muktamar, Kamis (25/11).

Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-New Zealand ini menceritakan kerap dihubungi para pengusaha lokal ketika ajaran baru dimulai lantaran proyek-proyek percetakan dari LP Ma’arif NU. Tak segan-segan, pengusaha lokal tersebut menghadiahi mobil mewah untuk mendapatkan proyek itu.

“Pelajar Ma’arif atau pelajar NU, apa yang mereka butuhkan? Jadi pasarnya sudah ada. Misalnya percetakan buku, kalender, bendera di kalangan NU untuk memenuhi kebutuhan warga, itu kalau kita tangani sendiri luar biasa,” ungkap Gus Nadir.

Lebih lanjut Gus Nadir memberikan saran untuk membuat unit usaha karena mempunyai market yang besar. Untuk itu, pengurus NU yang harus menjadi pemegang saham terbesar dari perusahan yang sudah ada. (ed. Warto’i)