Ribuan Jamaah Pecinta Maulid Simtudduror Hadiri Hauliyah Solo ke-111
Solo, JATMAN Online – Sudah menjadi agenda tahunan peringatan Haul Solo untuk memperingati wafatnya Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi (Pengarang Maulid Simtudduror) yang ke-111 tahun 2022. Beliau adalah Kakek dari Habib Anis Al-Habsyi bertempat di Komplek Masjid Riyadh Jalan Kapten Mulyadi, Solo (14-16/11).
Hauliyah merupakan Peringatan hari wafatnya tokoh besar atau lebih di kenal dengan sebutan Haul.
Habib Muhammad bin Husein bin Anis Al-Habsyi pada tausiahnya menyampaikan ketokohan pengarang Maulid Simtudduror Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi. Seorang yang sholih, hidupnya hanya untuk berdakwah, memberikan kemaslahatan untuk umat baginda Nabi Muhammad Saw.
“Habib Ali bin Muhammad merupakan teladan bagi kita, hidupnya dihabiskan untuk berdakwah, mengamalkan ajaran Rasulullah sehingga pada usia 22 tahun beliau berziarah ke makam Nabi Muhammad Saw dan bertemu dengan Shohibul Makam penutup kenabian Saw. Beliau seorang yang dicintai dan diridhoi oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam,” katanya.
“Sehingga ada seorang ulama dari Maroko bermimpi hingga 3 kali dan bertanya dengan pertanyaan yang sama (من احب الناس اليك اجاب رسول الله ثلاث مرات الحبيب علي بن محمد الحبشي) , siapa yang engkau cintai wahai Rasulullah di zaman ini, tiada lain adalah Al-Habib Ali bin Muhammad (Shohibul Simtudduror) pada masa hidupnya. Beliau yang mendirikan Ribath pertama di Sewun, Yaman. Hingga kini manfaatnya kita dapat rasakan bersama,” ungkapnya dihadapan ribuan pecinta Shohibul Haul Solo.
Habib Ali bin Muhammad mengekspresikan kecintaaanya kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam dengan karya Maulid Simtudduror. Beliau mendapatkan ikrar cintanya dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Dan pada usia 68 tahun Habib Ali bin Muhammad menuliskan ekspresi cintanya kepada Rasulullah Saw.
“Murid Habib Ali dan membacakan di Makam Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam hingga bermimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad, dibaca oleh Rasulullah dari awal hingga akhir. tentunya bagi mereka yang membacanya akan mendapatkan berkahnya Rasulullah,” jelas Habib pengampu Channel Habib Muhammad Al-Habsyi.
Habib Ali bin Muhammad sebagai penyambung sanad keilmuan Ulama Nusantara hingga kini, pendiri Nahdlatul Ulama Hadratus Syaikh Mbah Hasyim Asyari berguru dengan sanad yang terjaga.
“Ulama Nusantara, sanad keilmuan mereka sampai kepada habib Ali bin Muhammad.
Kiai Hasyim Asyari, Tasniful Asma dikatakan berguru kepada habib Husein bin Muhammad Al-Habsyi, mencari keturunan gurunya mendatangi habib Alwi Solo. Dari jombang ke tempat saat ini kita Haul. Mengatakan kepada Habib Alwi bahwa aku murid dari paman engkau ya habib Alwi,” imbuhnya.
Sahabat habib Ali bin Muhammad yang bernama Habib Abdul Qodir bin Qidban, lanjutnya, bermimpi bertemu Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani, sampaikan salamku kepada Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi (Simtudduror). Sehingga dengan kecintaan kepadanya maka dibacakan manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani di Majelis Ilmu wal Muzakarah Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi.
Patut diketahui Meski pun tidak luas Masjid Riyadh ini memiliki nilai yang agung bagi para peserta haul. Terdapat tiga Makam di Masjid Riyadh, yakni makam Habib Alwi bin Ali, Habib Ahmad bin Alwi dan Habib Anis bin Alwi. Mereka adalah keturunan Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi. Ayah Habib Ali merupakan mufti di Kota Makkah, Arab Saudi.
Nama Habib Ali dikenal tak hanya di Indonesia, namun sampai di berbagai negara. Haulnya setiap tahun diadakan di Ribath Ilmi Kota Seiwun, Yaman yang saat ini dipegang oleh Munsib Habib Ali bin Abdul Qodir bin Muhammad bin Ali (Shohib Simtudduror) bin Muhammad (Mufti Makkah) Al-Habsyi dan diikuti oleh jamaah dari berbagai belahan penjuru dunia hingga kini.
Dan bahwasanya Habib Anis lahir di Garut Jawa Barat pada tanggal 5 Mei 1928. Ayahnya, Habib Alwi, merupakan putera dari Habib Ali Al-Habsyi (Muallif Simtuddurar) yang hijrah dari Hadramaut Yaman ke Indonesia untuk berdakwah. Sedangkan ibunya bernama Khadijah. Ketika beliau berumur 9 tahun, keluarga beliau pindah ke Solo, sampai akhirnya menetap di kampung Gurawan, Pasar Kliwon Solo.
Sejak kecil, Habib Anis dididik oleh ayah sendiri, juga bersekolah di madrasah Ar-Ribathah, yang juga berada di samping sekolahannya. Habib Anis tumbuh menjadi seorang pemuda nan alim dan berakhlak luhur. Habib Ali Al-Habsyi, adik beliau menyebut kakaknya seperti “anak muda yang berpakaian tua”.
Habib Anis juga dikenal sebagai pribadi yang istiqomah dalam segala hal, tentang keistiqomahan ini juga diakui oleh salah satu muridnya KH Ahmad Baidlowi yang pernah menjadi Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sukoharjo, dan KH Abdul Aziz (Wonogiri).
Peringatan Haul Solo ke-111 dihadiri sejumlah habaib luar dan dalam Negeri, ulama, tokoh masyarakat, dan pejabat, di antaranya Al Habib Umar bin Hamid bin Abdul Hadi Al-Jailani Yaman, Habib Syech, Habib Taufiq Bin Abdul Qadir Assegaf (Ketua Umum Rabithah Alawiyah), Salim Segaf Al-Jufri, Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan, Anies Baswedan Calon Presiden Partai Nasdem, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, serta para Jamaah Nahdliyin juga Nahdliyat, para Banser ikut mengamankan jalannya acara Haul Solo.
Pewarta : Abdul Mun’im Hasan
Editor : Arip Suprasetio