Peringatan Maulid Nabi dan Khataman Kitab, Rois Idaroh Wustho: Ini Jadi Tradisi di JATMAN Jakarta

Jakarta, JATMAN Online – Idaroh Wustho Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu'tabaroh an-Nahdliyah (JATMAN) DK Jakarta berkolaborasi dengan Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation menggelar perayaan Maulid Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam dan Khataman Kitab Ghayatus Sul fi Khasaish al-Rasul karya Ibn Mulaqqin di Zawiyah Arraudhah Tebet, Jakarta, Minggu (27/10/2024).
Acara dimulai dengan khataman Kitab Ghayatus Sul fi Khasaish al-Rasul, yang diijazahkan oleh KH Ahmad Marwazie. Proses ijazah ini merupakan tradisi penting dalam dunia keilmuan Islam, yang menunjukkan adanya ketersambungan sanad atau rantai ilmu dari guru ke murid.
Khataman ini juga bersambung hingga kepada guru beliau, Syekh Yasin al-Fadani, dan akhirnya sampai kepada pengarang kitab, Ibn Mulaqqin, yang merupakan salah satu ulama besar dalam sejarah Islam.
Rais Idaroh Wustho JATMAN DK Jakarta KH Muhammad Danial Nafis dalam sambutannya menyampaikan makna penting dari perayaan ini.
“Bersama-sama kita merayakan Maulid Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam. Kita sering kali merayakan maulid di Jakarta, tanda bahwa cahaya Rasulullah selalu membersamai kita,” katanya.
Kiai Nafis menekankan tradisi yang telah dilakukan oleh JATMAN wilayah Jakarta.
“Kami mengadakan acara ini khusus untuk menghormati Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Kami memiliki tradisi setiap Maulid Rasulullah, selalu diawali dengan khataman Kitab Syamail dan kitab Sirah. Ini adalah bentuk penghormatan dan penghayatan atas kehidupan Rasulullah,” jelasnya.
Sementara itu, Syekh Ahmed Saad al-Hasani al-Azhari memberikan penjelasan mengenai pentingnya mengenal Rasulullah melalui qasidah Burdah.
“Mengenal melalui sanad tidak seperti melihat Rasulullah. Melihat Rasulullah sekali saja akan mendapatkan hidayah, dan ketika sering melihatnya, kita akan mencintainya,” ucapnya.
Syekh Ahmed Saad menekankan bahwa membaca qasidah Burdah, yang merupakan pujian kepada Nabi, dapat membantu umat untuk merasakan kehadiran dan cinta terhadap Rasulullah.
“Maka, dengan kita mengulang-ulang qasidah Burdah seakan-akan kita melihat Rasulullah dan mencintainya. Ketika kita membaca Burdah, mesti kita hadirkan burdah agar hati kita terikat dengan Burdah,” pungkasnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Pendiri dan Direktur Ihsan Institute London, Syekh Ahmed Saad al-Hasani al-Azhari, Rais Idarah Wustho JATMAN DK Jakarta Syekh KH Muhammad Danial Nafis.
Selain itu, hadir juga Ketua Majelis Ifta JATMAN DK Jakarta Syekh KH Muhammad Yunus Abdul Hamid al-Tijani, bersama dengan KH Ahmad Marwazie, KH Ali M. Abdillah, Ust. Irawan Santoso, dan sejumlah ulama lainnya.