Nasaruddin Umar: Ajaran Agama Itu Mengedepankan Cinta, bukan Kebencian

Maret 7, 2025 - 13:43
Maret 16, 2025 - 01:05
 0

1.

JAKARTA,JATMANOnline - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa ajaran agama mengedepankan cinta dan kerukunan, bukan perbedaan dan kebencian. Selama ini orang mengajarkan agama dengan mendoktrinkan perbedaan, bahkan kebencian. Sekarang harus diubah total. Semua agama mengajarkan keramahtamahan, kerukunan, peningkatan nilai kemanusiaan, dan persaudaraan

Demikian pesan Menag RI dalam pertemuan Kuliah Kerja Profesi (KKP) Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri di Kantor Pusat Kementerian Agama RI, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).

Menurut Nasaruddin Umar, pendekatan keberagamaan di Indonesia harus lebih dari sekadar koeksistensi, di mana masyarakat hanya hidup berdampingan tanpa saling berinteraksi. “Kita tidak cukup hanya menciptakan masyarakat yang koeksistensi. Itu hanya sebatas hidup bersama tanpa saling mengganggu. Kita harus melangkah lebih jauh, menciptakan toleransi yang sesungguhnya. Tidak cukup hanya tidak saling mengganggu, tetapi harus ada rasa persaudaraan,” kata Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta itu.

Karena itu, Nasaruddin mengingatkan betapa pentingnya pendidikan agama dalam membentuk karakter bangsa. “Saya minta kepada guru-guru agama, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu, untuk mengajarkan persatuan. Jangan mengajarkan perbedaan yang bisa menciptakan sekat-sekat sosial. Indonesia adalah negara dengan keberagaman luar biasa, jika sejak kecil anak-anak didoktrin dengan perbedaan, maka dampaknya bisa sangat berbahaya,” tuturnya.

Rektor Universitas PTIQ Jakarta, itu menilai kerukunan antarumat beragama adalah kunci utama bagi keutuhan bangsa. Kalau konflik negara bisa diatasi oleh kepolisian, tetapi kalau konflik antaragama, itu lebih sulit. Orang bisa menganggapnya sebagai perjuangan hidup-mati atau mati syahid.

Oleh sebab itu, menciptakan kerukunan adalah tanggung jawab bersama. Indonesia lanjut Menag RI adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia yang tetap mampu menjaga harmoni dalam keberagaman. Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk terus memperkuat toleransi dan menjadikan agama sebagai jembatan pemersatu bangsa. “Indonesia ini unik. Kita adalah negara dengan jumlah muslim terbesar, tetapi tetap rukun dalam keberagaman. Inilah yang harus terus kita jaga bersama agar NKRI ini tetap utuh,” pungkasnya.