Maulid Agung Keramat Empang Bogor 2024, Habib Luthfi bin Yahya Ajak Cintai Rasulullah SAW
Bogor, JATMAN Online - Zuriah Al Imam Al Arif Billah Al Qutb Al Habib Abdullah bin Muhsin Al Atthas menggelar Maulid Agung Nabi Muhammad SAW di Masjid An Nur Keramat Jl. Lolongok, RT 02 RW 04, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat (01/10/2024) Selasa malam.
Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya Rais ‘Aam Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) mengatakan maulid Nabi Muhammad SAW bentuk takzim umat kepada Rasulullah.
"Kita semua mendapat panggilan dengan pelantara haflah Nabi Muhammad Saw. Satu kehormatan untuk umatnya mau menghadiri dengan takzim kepada Nabi Besar Muhammad SAW," ujarnya Ketua Forum Sufi Dunia dihadapan muhibbin Shohibul Makam Keramat Empang Bogor.
Abah Luthfi juga menyatakan maulid merupakan majelis syukur, yang melahirkan ungkapan rasa terima kasih. Yang tiada terhingga kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
"مَنْ لمْ يشْكُر النَّاسَ لَمْ يشْكُر الله
Barang siapa tidak mengerti terima kasih kepada manusia sama halnya tidak mengerti Terima kasih kepada Allah SWT," ungkapnya.
Lanjutnya, Bagaimana tidak seandainya dalam haflah maulid Nabi bisa potong lebih dari 5000 kambing, ayam, sapi, kerbau. Jangan di kira itu sudah bangga, itu belum apa-apa.
"Karena ada yang lebih dari segala-galanya nikmat Iman dan Islam, kalau tidak karena Nabi Muhammad kita itu mengerti apa, disini letaknya hurmati maulid Nabi Muhammad SAW," jelasnya.
Menurutnya, Allah sudah memberikan kelebihan yang luar biasa tidak ada tandingan, kita yang butuh maulud kita yang dahaga dengan maulid Nabi Muhammad SAW.
"Rasulullah mendapat mandat resmi dari Allah Ta'ala dari kalimat mufrad bukan jama' fattabiuni ikutilah aku, kamu akan dicintai oleh Allah Ta'ala," tegasnya.
Abah Luthfi juga memberikan tiga katagori manusia yang beruntung, saat sahabat bertanya kepada Rasulullah, sejauh mana kita dikatagorikan orang yang beriman dijawab iza ahbabtallah selagi masih ada nuktoh yang mencintai kepada Allah SWT.
Lanjutnya, Habib Luthfi juga menegaskan ada pun yang kedua, lalu kepada siapa lagi ya Rasulullah kepada utusannya, ketiga mengikuti Thariqohnya, sunnahnya, aneh dibelakangkan.
"Yang awal adalah mahabbahnya dahulu, apa sebab, dengan kecintaan kepada Rasulullah menjalankan sunnah dan thariqohnya tidak membayangkan pahalanya seberapa, karena mahabbah itu mahal betul. Tapi jika tidak ada mahabbah tanya pahalanya apa saja, perbedaannya orang cinta dan yang tidak cinta," jelasnya.
Habib Luthfi juga menjelaskan orang yang mencintai kepada umat, kepada Ahlulbait Nabi, kepada sahabat, kepada para aulia, tidak mungkin membuka aib orang yang dicintainya.
Pewarta: Abdul Mun'im Hasan