MATAN UNSIQ Gelar Mujahadah dan ‘Ngaji’ Thariqah, Kiai Atho’illah Sampaikan Tiga Pesan
Wonosobo, JATMAN Online – Pengurus Komisariat (PK) Mahasiswa Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (MATAN) Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) menggelar acara Launching Mujahadah dan Ngaji Thoriqoh, Wonosobo Jawa Tengah, Sabtu (26/03).
Acara ini diadakan di masjid Al Furqon UNSIQ Wonosobo, Jawa Tengah pada pukul 13.00 s/d 15.30 wib. bertema “Menumbuhkan rasa Mahabbah Ilahi di Dalam Ruh Organisasi”.
Kegiatan awal dibuka dengan pembacaan al-fatihah, pembacaan ayat suci Al-Quran, sholawat Thoriqiyyah, kemudian sambutan oleh Muhammad Qoid Miftahussurur (Ketua Komisariat MATAN UNSIQ).
Ia menyampaikan tujuan besar PK MATAN UNSIQ mengadakan kegiatan ini, yaitu sebagai pembukaan acara rutin mingguan mujahadah dan ngaji thariqah, yang merupakan syiar terutama kepada anggota MATAN dan Mahasiswa UNSIQ untuk memahami arti dari thariqah.
“Makna thariqah bukan hanya tentang berdzikir melainkan merupakan rangkaian gerakan lengkap untuk melatih spiritual dan fisik yang tetap mengutamakan pendidikan akhlak,” ujar Qoid.
Selain itu kegiatan ini dihadiri KH. Atho’illah Asy’ari sebagai pembuka sekaligus pemateri kegiatan launcing ini.
Dalam hal ini Kiai Atho’illah menyampaikan tiga poin penting yaitu:
Pertama, dalam berthariqah harus tetap mengedepankan ilmu, tidak ada sekat antara ilmu dunia dan akhirat sejatinya semua ilmu adalah sama, dengan mempelajari ilmu kita dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah, mempelajari ilmu fisika, kimia, kedokteran, bahkan Ilmu Teknologi (IT)
“berthariqah bukan untuk mendeskripsikan diri itu bukan” paparnya.
Kedua, terus berusaha mengenal Allah, untuk mendekatkan diri kepada-Nya, kalau sudah dekat kita mau meminta apa pun tidak malu, dengan memiliki thariqah kita sudah memiliki jalan.
تفكر فى خلق الله لا تفكر بذاتالله
“Berfikir tentang penciptaan Allah bukan dzat-Nya”.
Ketiga, Thariqah adalah jalan untuk mencapai tujuan, jalan itu ada banyak dan semua jalan itu baik, asalkan kita tetap harus seimbang dan konsisten jangan menyalah gunakan dzikir.
“Mentang-mentang sudah dzikir dan ber-thariqoh yakin sekali segala permintaan kita akan terkabul, giliran tidak terkabul beranggapan dzikirnya salah dan lain, mutung dan sebagainya, karena belum tentu yang kita inginkan adalah yang Allah kehendaki,” tegas Kiai Atho’illah.
Pewarta: Yayuk Ma’lufatul Khoiriyah
Editor: Warto’i
