Lajnah Wathonah Adakan Khataman Qur’an untuk Sukseskan World Sufi Assembly
Pekalongan, JATMAN Online – Lajnah Wanita Thoriqoh An-Nahdliyah (Wathonah) merupakan perkumpulan wanita pengamal thariqah mu’tabarah di bawah naungan JATMAN, yang pada Muktamar Sufi Internasional ini berperan penting untuk suksesnya acara.
Ketua Lajnah Wathonah, Nyai Syechah Wal Afiyah mengungkapkan persiapan yang dilakukan tidak hanya koordinasi dan konsolidasi antar panitia tapi juga dengan upaya spritual yaitu khataman Al-Qur’an selama 30 hari.
“Dengan khataman Al-Qur’an, semoga acara besar ini dapat berjalan dengan lancar, bermanfaat dan penuh berkah dari para Ulama Sufi Dunia yang hadir,” katanya.
Muktamar Sufi Assembly tahun ini mengakomodir Syeikhah (Ulama Wanita) yang mereka juga sebagai pengamal thariqah dari mursyid-mursyidnya dengan mengundangan para bu Nyai dari beberapa pesantren se-Indonesia.
Syekhah Fayida bin Shalah dari Tunisia menjadi pembicara pertama di Multaqo Sufi dengan tema ‘membangun diri dengan belajar suluk muhammadiyah’ menegaskan bahwa penting bagi pengamal thariqah menyucikan dirinya baik secara zahir maupun batin.
“Penyucian diri (التزكية), baik kesucian jasad zahir maupun batin menjadi penting bagi seseorang untuk sampai (wushul) menuju Allah Swt. Manusia harus sadar akan dirinya agar mencapai kebahagiaan dengan pengamalan thariqah,” ujarnya.
Lanjutnya, Syeikhah Fayida juga menyatakan bahwa seseorang tidak akan bisa wushul kecuali dengan guru mursyid.
“Dengan Manhaj Muhammadiyah yang juga sebagai thariqah untuk kita semua mengamalkan dengan istiqamah sehingga jiwa kita akan dapat meraih ridla Allah Ta’ala,” ungkapanya.
Ia juga mengingatkan bahwa pada diri manusia terdapat jawarih (anggota badan) yang harus benar-benar dijaga agar selamat dari kenistaan dosa. Jaga hati kita untuk selalu mengingat Allah.
“Tujuh anggota yang mesti dijaga, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, lisan, kedua tangan, kedua kaki, dan hati. Bagian terakhir atau hati itulah mesin penggerak dari semuanya,” pungkasnya.
Pewarta: Abdul Mun’im Hasan
Editor: Khoirum Millatin
