Konbes NU 2024 di Rangkaian Harlah ke-101, Kiai Miftachul Akhyar Ingatkan Pentingya Tabayun

Januari 30, 2024 - 14:13
Januari 30, 2024 - 14:14
Konbes NU 2024 di Rangkaian Harlah ke-101, Kiai Miftachul Akhyar Ingatkan Pentingya Tabayun

Yogyakarta, JATMAN Online – Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Konferensi Besar (Konbes) NU 2024 di Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogykarta, Senin (29/1/2024).

Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar dalam khutbah iftitahnya mengingatkan kepada seluruh manusia khususnya para nahdliyin akan pentingnya tabayun atau klarifikasi terlebih dahulu ketika menghadapi setiap permasalahan.

"Manakala PBNU melakukan (perbuatan) sesuatu (maka) datang dan tanyakan, (jangan) belum datang sudah pengumuman," jelasnya.

Menurut Kiai Miftachul Akhyar tabayun atau klarifikasi merupakan senjata untuk menaklukkan musuh-musuh yang ada. Sehingga, jika tidak bertabayun maka akan kalah sebelum berperang.

"Sami'na wa atho'na, di situlah Allah memberikan anugerah (yaitu) adalah perilaku ulama dulu, bahkan para nabi juga mengucapkan sami'na wa atho'na (kami mendengar dan menaati)," paparnya.

Kiai Miftach menjelaskan bahwa klarifikasi dapat menciptakan suasana yang kondusif. Sehingga, dapat menjadikan kemaslahatan bagi kehidupan yang ada di dunia bahkan sampai di akhirat.

"Kalau tidak paham dan tidak mengerti temuilah, ngomong, ada tempat bertabayun, jangan ngomong di luar. Apalagi tidak mengerti juntrungannya, sudah tiba-tiba men-share dengan kata-kata," ucapnya.

Jika tidak ada klarifikasi, lanjutnya, tidak akan menjadi rujukan untuk masyarakat secara luas. NU dipandang harus menjadi penerjemah agama Islam dan memanfaatkan momentum tersebut saat menjadi pengurus NU diberbagai sektor manapun.

"NU ingin memerankan menjadi mutarjim (penerjemah) semampunya menerjamahkan Islam yang benar, dakwah yang merangkul tidak memukul dakwah yang membina tidak menghina dakwah yang mengayomi tidak menyaingi dan dakwah yang simpatik," katanya.

Sementara itu, Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus dalam kesempatan tersebut juga menegaskan bahwa tugas Nahdlatul Ulama adalah memperbaiki kerja dan berupaya memenangkan Indonesia. "Urusannya NU itu memperbaiki kinerja memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres," pungkasnya.