JATMAN DKI Tutup Rangkaian Konsolidasi Syu’biyah di Sawah Besar Jakarta Pusat

Jakarta, JATMAN Online – Idaroh Wustho Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) DKI Jakarta menutup rangkaian safari konsolidasi dan buka puasa bersama Pengurus Idaroh Wushto JATMAN DKI Jakarta dan Pengurus Idaroh Syu’biyah se-DKI Jakarta di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Mudir Idaroh Wustho JATMAN DKI Jakarta KH. Muhammad Danial Nafis, dalam sambutannya kembali mengingatkan para pengurus Syu’biyah JATMAN Jakarta Pusat untuk memperkuat pemahaman yang benar terkait thoriqoh Mu’tabaroh khususnya yang ada dalam naungan Nahdlatul Ulama (NU).
“Thoriqoh adalah jalan menuju islam yang kaffah (menyeluruh), untuk kesempurnaan iman, islam dan ihsan sebagaimana telah dijelaskan oleh para Ulama seperti Al-Imam Al-Ghazali dan Syeikh Abdullah bin Muhammad Shiddiq Al-Ghumari dan seluruh Muassis Thoriqoh; carilah olehmu ahli talqin yang bisa membawa dirimu wushul kepada Allah swt,” kata Kiai Nafis pada Ahad (17/04) di Perguruan Manhalun Nasyiin, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
“Jadi tujuan thoriqoh itu untuk wushul kepada Allah, wushul itu sambung hatimu, sambung dirimu, sambung ruhmu kepada Allah. Dan itu tidak bisa kecuali harus dibimbing, harus digaet, harus ditatar yang baik,” ujar Kiai Nafis yang juga merupakan Khodimu Zawiyah Arraudhah.
Kemudian, Kiai Nafis juga mengungkapkan akhir-akhir ini banyak kelompok dan orang-orang yang mengatasnamakan thoriqoh namun isi ajarannya menyimpang dari syariat Nabi Muhammad saw.
“Namun, saat ini banyak yang mengatasnamakan thoriqoh. Makanya pengurus Syu’biah harap matanya dibuka, telinganya dipasang. Karena banyak yang mengaku-ngaku ahli thoriqoh tapi didalamnya tidak menggunakan asas syariat,” ungkap Kiai Nafis.
“Siapapun yang mengaku ahli thoriqoh, mengaku mursyid, meskipun dia punya sanad, tapi kalau tidak melaksanakan syariat, tidak melaksanakan shalat, tidak melaksanakan puasa, tidak melaksanakan zakat. tidak sesuai syariatnya kanjeng Nabi, Maka dipastikan itu adalah thoriqoh yang sesat, thoriqoh yang tidak dalam koridor Nabiyyuna Muhammad saw,” tegas Kiai Nafis.
Kiai Nafis menambahkan, acara konsolidasi dan buka puasa bersama pengurus JATMAN Syu’biyah tersebut guna mempererat tali silaturahim antar pengurus di tingkat Wustho dan Syu’biah se-DKI Jakarta serta sebagai bagian dari upaya JATMAN untuk mengedukasi masyarakat terkait thoriqoh mu’tabaroh dan menjaga umat dari thoriqoh-thoriqoh yang menyimpang atau sesat.
“Alhamdulillah kami dari Wustho sudah keliling ke lima Syu’biah di DKI Jakarta dimulai hari Ahad 10 April di Jakarta Barat, lanjut ke Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan ditutup di Syu’biyah Jakarta Pusat pada hari ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ifta’ Idaroh Wustho JATMAN DKI Jakarta Syeikh KH. Muhammad Yunus Abdul Hamid At-Tijani juga menyampaikan pentingnya para pengurus JATMAN untuk merapatkan barisan dan membekali diri dengan pemahaman yang benar terkait thoriqoh mu’tabaroh agar dapat menjaga masyarakat dari pemahaman-pemahaman yang keliru terkait thoriqoh.
“Pengurus JATMAN harus paham thoriqoh mu’tabaroh itu apa, berdasarkan data JATMAN, thoriqoh mu’tabaroh yang masuk ke DKI Jakarta saat ini berjumlah 44 Thoriqoh. InsyaAllah JATMAN DKI akan terus menggelar kegiatan-kegiatan semacam ini untuk kita berkonsolidasi dan merapatkan barisan untuk sama-sama membimbing umat terkait ketarekatan. Karena itulah tugas JATMAN,” kata Syeikh Yunus.
Hadir dalam acara tersebut Rois Idaroh Wustho JATMAN DKI Jakarta KH. Hamdan Rasyid, Mudir Idaroh Syu’biyah Ustadz Ahmad Samman serta jajaran pengurus Syu’biah Jakarta Pusat dan pengurus wilayah dan cabang NU setempat.
Pewarta: As’ad Syamsul Abidin
Editor: Warto’i