Idul Fitri 1445 H, Ketum MUI Jelaskan Pentingnya Memaafkan dan Kebersamaan

April 18, 2024 - 13:58
Idul Fitri 1445 H, Ketum MUI Jelaskan Pentingnya Memaafkan dan Kebersamaan

Jakarta, JATMAN Online – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Iskandar, menjelaskan persaudaraan umat manusia di seluruh dunia membutuhkan kebersamaan, ta’awun di antara sesama.

"Kebersamaan itu hanya mungkin dicapai dengan adanya sikap untuk saling memaafkan (ta’afuf) terhadap satu sama lain," ucap Kiai Anwar.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum MUI Kiai Anwar Iskandar sebagai bentuk refleksi kemanusiaan dalam momentum Idul Fitri 1445 H / 2024 M dalam Rapat Pimpinan MUI Pusat di Aula Buya Hamka, Gedung MUI Pusat, pada Selasa (16/04/2024).

"Ada sebuah adat, ada sebuah tradisi yang bagus setelah Idul Fitri kemudian kita saling silaturahmi kemudian kita saling memaafkan," kata Kiai Anwar dilansir dari laman MUI.

Menurutnya, sikap untuk saling memaafkan di antara sesama (wal ‘afina aninnas) tidak hanya memberikan ruang untuk memaafkan, melainkan juga terdapat nilai esensial tentang perjuang bangsa dan kemanusiaan.

Kiai Anwar menyebut bahwa kondisi perjuangan agama dan kemanusiaan saat ini harus diarahkan pada tercapainya kebersamaan dalam hubungan persaudaraan seagama, sebangsa, hingga sesama manusia.

"Kondisi perjuangan umat Islam di Indonesia khususnya, kondisi perjuangan bangsa, dan bahkan kondisi hubungan kemanusiaan di dunia ini amat membutuhkan ta'awun ini, kebersamaan, amat sangat membutuhkan integritas," jelasnya.

Dengan demikian, lanjutnya, pemahaman tentang ukhuwah umat untuk membangun kebersamaan di dalamnya harus kembali diperjuangkan dan ditingkatkan melalui konsep ta’afuf atau saling memaafkan.

Kiai Anwar berpesan hal tersebut tidak cukup hanya menjadi wacana dalam pemahaman semata, melainkan penting untuk ditingkatkan dan diaktualisasikan dalam segala bentuk aktivitas keseharian.

“Bukan hanya sekadar pemahaman yang hanya menjadi wacana atau fikrah sebagai seorang muslim, tapi perlu kita aktualisasikan,” pungkasnya.