Hikmah Sufi #1

الحكمة الأولي من علامة الاعتماد على العمل – نقصان الرجاء عند وجود الزلل
Lanoo, Hikmah ini adalah gumam yang akan kau fahami, kelak, saat kematianmu hidup. Tuhan katakan, Dia turunkan Al-Quran dan hikmah padamu, wa anzalallahu ‘alaikal kitaaba wal Hikmah. Inzal yang Tuhan paksakan pada diri-Nya, Inzal yang adalah ia kalam maknawi surgawi, berupa al-Quran dan Hikmah. Maka terimalah hikmahku….
Ketakutan terbesar adalah pendapat orang lain. Dan saat kau tidak takut dengan orang banyak, kau bukan lagi seekor domba, kau seekor singa. Deru besar muncul di hatimu, raungan kebebasan…..
Rasa takut bukanlah untuk pengecut, terimalah rasa takut itu. Satu hal yang mesti dipahami, ketika saat kau merasa ketakutan timbul dalam diri, amatilah rasa takut itu, kemudian nikmatilah. Dalam pengamatan itu, kau akan mentransendensinya, kau akan melihat tubuhmu bergetar karena rasa takut , kau akan melihat pikiran merasa takut, tetapi kau akan sampai untuk merasakan sebuah tujuan dirimu sendiri , di sebuah pusat yang jauh di dalam, yang tetap tidak terpengaruh dan tidak berubah. Badai telah berlalu, tetapi jauh dalam dirimu, terdapat sebuah pusat yang tak tersentuh, sebuah pusat dari angin topan.
Ketakutan tidak untuk kau perangi. Justru ketakutan adalah pintu kau memasuki hikmahku…..
Nuqsoo Rojaa , Ketakutan yang kau lampaui, adalah pintu intuisi mencapai terbebasnya i’timaad ‘alal amal ( terkungkung oleh emosi dan ego, tanpa kebebasan ). Lampauilah, kau kan menemukan hikmahku…..
Terkutuk untuk kebebasan, tapi kebebasan adalah kepastian. Kebebasan adalah dirimu yang tak kau temukan…..
Ketakutan, hilang sedikit harapan, dan segala persepsi yang lahir dari dirimu, hilangkanlah….
Inilah hikmahku, hilangkan pikiran, bebaskan belenggu-belenggu itu, ambillah hikmahku…..
*Syarah Hikam
Penulis: Irmawan Rasyidin