Harlah 1 Abad NU, Rais Idaroh Su’biyyah JATMAN Kota Depok Apresiasi KBNU Sukmajaya

Depok, JATMAN Online – Rais Idaroh Su’biyyah JATMAN Kota Depok KH Fathuri Wahmad menghadiri acara Istigotsah dalam rangka memperingati 1 abad Nahdlatul Ulama. Diselenggarakan oleh Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Kec. Sukmajaya Kota Depok. Bekerjasama dengan Karang Taruna 21 Abadijaya, Sukmajaya (6/2) Senin malam.
Majelis yang mulia, sejarah fenomenal dan spektakuler bagi NU, ormas islam terbesar sejagat raya. Hari ini bersyukur berada di payung NU. Yang mempresentasikan nilai-nilai Islam Rahmatan lil Alamin.
“Nahdlatul Ulama lahir karna kondisi global, ide cemerlang Mbah Hasyim Asyari yang Arif billah, Waliyullah yang visioner tidak ingin bangsa ini tanpa dasar keislaman, menciptakan sebuah jargon yang luar biasa hubbul wathon minal iman, untuk menyemangati, menumbuhkan nasionalisme, bernegara berbasiskan agama. Yang sudah memikirkan negara ini,” ujar ketua STIENU Arridho Depok.
Kiai yang memimpin Jatman Kota Depok menyatakan bahwa NU tidak lepas dari kebangsaan, gagasan konsep kenegaraan kebangsaan.
“Imam Al Ghazali, di kitab Ihya ‘Ulumuddin menjelaskan
والملك والدين توأمان؛ فالدين أصل والسلطان حارس، وما لا أصل له فمهدوم، وما لا حارس له فضائع، ولا يتم الملك والضبط إلا بالسلطان
Kekuasaan dan agama adalah saudara kembar; agama merupakan pondasi dan penguasa adalah penjaganya. Apa saja yang tidak memiliki pondasi akan hancur, dan apa saja yang tidak memiliki penjaga akan hilang. Dan tidaklah sempurna kekuasaan dan hukum kecuali dengan adanya pemimpin.
Sehingga harus saling melekat menyatu keduanya saling mendukung, negara dibangun harus berbasis agama, apa pun perkara kita,
Jika umat beragama tidak di dukung negara akan hilang,” jelasnya pada akun YouTube Whal Phonegraphy.
Ia juga menambahkan perlu piranti yang namanya negara untuk menjalankan syariat islam. Begitu negara Irak runtuh sunni islam syiah islam pun berantakan, terjadi konflik.
“NU di garda terdepan, marilah kita sama-sama untuk mengenang perjuangan Mbah Hasyim, yang sudah memikirkan NKRI. Syukur kita dengan Mahabbah (kecintaan) kepada pendiri NU. niatkan untuk siap ikut para Kiai sebagai ulama mengawal, menjaga NKRI. Bergabung dengan NU dengan menjalankan nilai nilai Aswaja An-Nahdliyah,
NU Jamiyah Diniyah keagamaan berhaulan aswaja, Ijtimaiyah sosial kemasyarakatan sejatinya merawat bangsa ini. Jadi NU jangan bikin onar, ini cara kita berkhidmat di NU, negara ini bukan negara Islam tetapi negara yang damai. Darul islam tapi daarus salam. Terima kasih kepada KBNU dengan acara yang mulia penuh berkah ini,” ungkap yang pernah menjadi Ketua PCINU Irak.
Acara Istigotsah ini dihadiri pengurus KBNU Sukmajaya, Nahdliyin dan Nahdliyin dan diakhiri dengan pembacaan doa oleh Abuya KH. Ahmad Qurtubi Nafis.