Indramayu, JATMAN Online – Rais ‘Aam Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al Mu’tabarah an Nahdliyyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya menyampaikan Indonesia memiliki ulama-ulama besar yang menjadi kebanggaan dan mengangkat nama Indonesia.
Untuk itu melalui perhelatan haul ini, Habib Luthfi mengajak generasi muda untuk mengenal para tokoh ulama tersebut.
“Bangsa ini merdeka dan lepas dari penjajah karena berkat perjuangan dan peran dari para ulama di berbagai daerah. Banyak bukti bahwa para ulama rela berkorban demi bangsa dan negara Indonesia,” katanya.
Hal tersebut disampaikan Habib Luthfi bin Yahya saat memberikan tausyiah dalam Haul Al Habib Umar bin Thoha bin Yahya ke-140 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) RK di Karangmalang, Indramayu, Minggu (10/9/2023).
Ketua Forum Sufi Dunia ini juga menegaskan jangan karena perbedaan politik dan warna bendera, kita saling bermusuhan. Terlebih sebentar lagi, kita akan menghadapi Pemilu 2024.
“Jaga NKRI dari hal pemecah belah bangsa. Jadikan momen ini sebagai ajang mempererat persaudaraan. Cintai NKRI dengan sepenuh jiwa dan terapkan itu semua dengan prilaku yang baik dan tetap jaga persatuan,” ucapnya.
Bangsa Indonesia, lanjutnya, jangan mudah untuk dipecah belah oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Ia pun mengaku selagi masih ada umur tidak akan bosan untuk mengingatkan masyarakat pentingnya persatuan dan kesatuan.
“NKRI itu harga mati,” tegas Habib Luthfi.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia ini juga mengingatkan bahayanya hoaks yang banyak beredar. Berita bohong itu banyak mengandung kebencian hingga hasutan yang dapat memecah belah bangsa.
“Oknum-oknum itu selalu menyebarkan berita hoaks soal kesalahan-kesalahan pemerintah, TNI-Polri dengan tujuan agar mengendor kekuatan-kekuatan pertahanan nasional. Kita harus sadar semua itu,” ungkapnya.
Acara haul ini dihadiri oleh ribuan jamaah dari berbagai kota di Indonesia. Turut hadir juga sejumlah habib dan para ulama diantaranya Sayyidil Walid Al habib Thohir bin Yahya, Sayyidil Walid Al habib Abdurrahman Assegaf, Al habib Qosim bin Yahya, dan KH Syairozi Bilal.
