Habib Luthfi Menjawab – Apakah Allah Swt Bertempat?

September 24, 2023 - 12:51
Habib Luthfi Menjawab – Apakah Allah Swt Bertempat?

Pertanyaan: Apakah betul kata ‘istawa’ pada Surat Thaha: 5 yang berbunyi ‘ar-Rahmanu ‘alal ‘arsyistawa’ bermakna Allah Swt bersemayam di Arsy. Apakah Arsy itu sama dengan Sidratul Muntaha sebagai tempat Baginda Rasulullah Saw melakukan mi’raj? Lalu apakah arti tujuh langit, tujuh bumi? Apakah nama-nama itu menunjukkan bahwa Allah Swt mempunyai tempat? Sekian, terima kasih.

Jawaban Habib Luthfi: Kata istawa maknanya yang menguasai. Bukan bersemayam, seperti yang Anda katakan. Ini bisa diibaratkan dengan orang yang membuat listrik. Dalam listrik dibutuhkan gardu dan perangkat yang lain. Pencipta listrik tidak mungkin bersemayam atau duduk dalam listrik atau gardu listrik tersebut, akan tetapi ia cukup menciptakannya.

Sedangkan Sidratul Muntaha dan Arsy adalah dua hal yang berbeda. Sidratul Muntaha lebih tinggi dari Arsy. Allah swt menempatkan para kekasih-Nya untuk bertemu di Sidratul Muntaha, tapi yang bertemu dengan kekasih itu adalah Allah Swt, yang bersifat al-Mukhalafatu lil khawaditsi (berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya).

Untuk pertanyaan tujuh langit, tujuh bumi, sebenarnya Allah Swt menciptakan sesuatu bukan untuk hiasan. Bukan pula dipakai sekadar untuk pandangan. Tujuh langit dan tujuh bumi memang mutlak ada tujuh langit dan tujuh bumi, bukan hanya logika atau kiasan. Kalau Anda berpikiran bahwa Allah Swt mempunyai tempat, itu artinya anda salah berinterpretasi. Jikalau Allah Swt memiliki tempat, berarti Allah Swt memerlukan tempat. Sesuatu yang memerlukan tempat menunjukkan sesuatu yang lemah. Maka selanjutnya kita bertanya umur tempat dan yang bertempat itu sama atau tidak.

Kalau Arsy, itu memiliki waktu bermula. Sedangkan Allah Swt tidak memiliki sifat bermula. Sama persis dengan ayat yang berbunyi lam yalid wa lam yulad wa lam yaqulahu kufuan ahad. Sesuatu yang dilahirkan atau melahirkan itu menunjukkan sesuatu yang lemah. Sebab yang dilahirkan memerlukan tempat, yang melahirkan memerlukan tempat.

Dengan demikian, pengertian lam yalid wa lam yulad itu memperlihatkan bahwa Allah Swt tidak dilahirkan dan melahirkan sehingga Dia tidak memerlukan tempat. Definisi yang sangat mustahil kalau Allah Swt mempunyai tempat. Sebab Sang Pencipta itu tidak dapat diukur dan tidak bermula. Sedangkan tempat berangkat dan saat bermula. Setiap yang bermula pasti ada yang menciptakan. Sedangkan Allah Swt sekali lagi tidak memiliki sifat bermula dan tidak ada sekutu, tidak ada yang menyamai-Nya. Itulah perbedaannya. Maka, satu hal yang mustahil kalau Allah Swt mempunyai tempat. Wallahua’lam.

Sumber: Umat Bertanya Habib Luthfi Menjawab