Doa dan Zikir Sambut HUT ke 79 RI, Presiden Ajak Bangsa Indonesia Bersatu Padu dan Saling Mendoakan

Agustus 1, 2024 - 15:34
Agustus 1, 2024 - 20:34
Doa dan Zikir Sambut HUT ke 79 RI, Presiden Ajak Bangsa Indonesia Bersatu Padu dan Saling Mendoakan

Jakarta, JATMAN Online – Presiden Joko Widodo menggelar Doa dan Zikir Kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (01/08/2024) malam. Zikir Kebangsaan ini merupakan rangkaian pertama menyambut Hari Ulang Tahun atau HUT ke-79 RI.

Dalam sambutannya Presiden menyampaikan, ke depan tantangan yang dihadapi tidak mudah. Berbagai bentuk krisis dan tantangan baru akan bermunculan, akan selalu datang silih berganti.

"Oleh karena itu, sebagai bangsa kita harus selalu bersatu padu, harus saling menguatkan, tolong menolong, dan saling mendoakan untuk keselamatan kita semuanya sebagai sebuah bangsa dan untuk kemajuan Indonesia yang kita cintai ini," ajak Presiden.

Presiden pada kesempatan tersebut menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia selama memimpin bangsa bersama Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin.

"Di hari yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan profesor KH. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai presiden Republik Indonesia sebagai wakil presiden Republik Indonesia," ucap Presiden.

"Kami sangat menyadari bahwa sebagai manusia, kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak, kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna. Saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah subhanahu wa ta’ala. Hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi serta apapun yang ada di dalamnya. Dia maha Kuasa atas segala sesuatu," katanya.

"Saya mengajak kepada kita semuanya untuk berdoa bersama memohon pertolongan Allah Swt agar kita diberikan kemudahan meraih cita-cita bangsa yang maju bangsa yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa mengabulkan doa kita," sambungnya.

Sementara itu, Ketua Umum MUI KH. Anwar Iskandar dalam tausyiahnya mengajak bangsa Indonesia untuk bersyukur atas kemerdekaan yang diraih dengan perjuangan.

"Marilah kita bersyukur, Indonesia adalah bangsa yang disayang dan dirahmati Tuhan sebagaimana juga termaktub dalam pembukaan UUD. Ada takdir Tuhan, Indonesia meraih kemerdekaan," ajak Ketum MUI.

Ia juga mengajak berterima kasih selain kepada para pahlawan juga kepada para pemimpin bangsa ini.

"Indonesia punya banyak pemimpin dengan berbagai tipologi dan sesuai dengan kebutuhan bangsa di zamannya. Mereka telah memberikan yang terbaik bagi bangsa ini, hidup mereka telah diwakafkan bagi bangsa ini," jelasnya.

Kiai Anwar Iskandar mengingatkan akan pentingnya persatuan. Menurutnya, persatuan akan menimbulkan stabilitas dan dapat berbuat banyak untuk bangsa ini, aman beribadah, dan dapat membangun ekonomi dengan baik.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas selaku Ketua Panitia Doa dan Zikir Kebangsaan menyampaikan,  bahwa zikir dan doa kebangsaan ini merupakan bentuk ketundukan, penghambaan bahkan deklarasi kelemahan hamba di hadapan Tuhan yang Maha Esa.

"Artinya, upaya kita sebagai manusia tidak cukup hanya dengan mengerahkan seluruh jiwa dan raga untuk Indonesia akan tetapi juga digenapkan dengan zikir dan doa," kata Gus Men panggilan akrab Menag.

Gus Men menandaskan pentingnya seluruh elemen bangsa untuk senantiasa menjaga kerukunan antarumat beragama, memelihara toleransi, dan menghormati perbedaan.

"Nusantara Baru adalah Nusantara yang damai, di mana keberagaman menjadi kekuatan, bukan kelemahan. Dalam doa kita hari ini, kita memohon agar bangsa Indonesia senantiasa diberikan kedamaian dan kesejahteraan, dijauhkan dari perpecahan dan konflik," pungkasnya.

Doa dan Zikir Kebangsaan selanjutnya ditutup dengan doa oleh Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin bersama tokoh-tokoh lintas agama.