BNPT: Hanya Tasawuf Vaksin Ampuh Menangkal Radikalisme dan Terorisme

September 27, 2023
BNPT: Hanya Tasawuf Vaksin Ampuh Menangkal Radikalisme dan Terorisme

Bogor, JATMAN Online – Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid mengatakan, belajar agama Islam harus secara kaffah. Nabi Muhammad SAW telah mensyariatkan atau memfatwakan bahwa rukun dalam beragama ini, yaitu Iman, Islam, dan Ihsan.

“Masuk Islam itu harus secara kaffah, maksudnya harus mencakup Iman, Islam dan Ihsan. Tidak cukup hanya Iman dan Islam saja, tapi ada hal yang penting lainnya yaitu Ihsan. Kelemahan bangsa Indonesia khususnya umat Islam itu pada aspek ihsan atau aspek spiritualitas, yang mana dalam konteks ini adalah tasawuf,”, kata Ahmad Nurwakhid dalam acara Suluk MATAN 1.6 di Al-Rabbani Islamic College, Bogor, Sabtu (11/12).

Rukun ihsan inilah yang bisa mengeksplorasi dan menggali aspek spiritualitas di dalam keagamaan sehingga ketika spiritualitas itu muncul dan menonjol maka tercermin dalam perilaku akhlakul karimah sebagaimana misi utama Rasulullah Muhammad SAW, إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق untuk menyempurnakan akhlak, di mana yang bisa menggali atau mengeksplorasi spiritualitas di dalam keagamaan itu tidak ada jalan lain kecuali hanya dengan tasawuf.

Selanjutnya Nurwakhid menjelaskan, hanya ajaran tasawuf dan tarekat untuk menghindarkan diri dari virus radikalisme dan terorisme.

Ajaran tasawuf menurutnya sangat efektif membasmi virus radikalisme lantaran ajaran ini mengajarkan seseorang untuk menyucikan diri dari sifat yang selama ini identik dengan kelompok pengusung mazhab kekerasan seperti menganggap hanya dia sendiri yang memiliki kebenaran, suka menyalahkan orang lain, hingga terbiasa mengafirkan orang lain.

“Jadi tasawuf ini adalah kunci utama hanya satu-satunya. Tasawuf ini adalah jawaban atau solusi yang paling efektif, paling tepat untuk menyelesaikan permasalahan krisis spiritual dalam beragama dan menangkal virus radikalisme dan terorisme,” jelas Mantan Kepala Bagian Banops Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Ahmad Nurwakhid menegaskan bahwa radikal terorisme yang mengatasnamakan Islam sejatinya adalah fitnah bagi Islam.

“Karena tindakan perbuatan sikapnya itu bertentangan jauh dengan prinsip nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin. Yang mewajibkan lita’arafu yaitu harus saling mengenal, saling memahami, saling menghormati, saling menyayangi, yang wajib menebar kasih sayang, perdamaian dan lain sebagainya, berakhlak mulia,” tegasnya.