Bagaiamana Sikap Ketika Keturunan Nabi Saw Berperilaku Tidak Semestinya?

September 24, 2023
Bagaiamana Sikap Ketika Keturunan Nabi Saw Berperilaku Tidak Semestinya?

Pertanyaan: Habib Luthfi yang ananda muliakan, sebelumnya ananda mohon maaf, karena pertanyaan ini berkaitan dengan habaib, yang sangat ananda muliakan. Jujur, terkadang ananda sendiri bingung ketika beberapa teman bertanya tentang beberapa orang habib yang ada di lingkungannya. Dalam keseharian ada diantara berperilaku tidak semestinya dan tidak patut untuk dilakukan. Dalam hal ini bagaimana menyikapinya, karena mereka adalah anak cucu Rasulullah saw, yang sudah sepatutnya dihormati dan dimuliakan?

Jawaban Habib Luthfi: Mencintai para ulama, para auliya’ janganlah melihat latar belakang mereka. Banyak sekali diantara ulama dan para wali itu tidak memiliki latar belakang keluarga yang ulama atau wali pula. Demikian pula, ketika ada keturunan salah seorang ulama atau auliya’ itu mempunyai anak yang terkadang berbeda perilakunya dengan orangtuanya, haruskah kita mengurangi kecintaan kita kepada keulamaannya atau kewalian mereka, itu tidak dibenarkan. Mencintai ulama dan para wali itu haruslah seutuhnya. Jangan, misalnya, karena kita melihat putera Nabi Nuh as yang diceritakan dalam al-Qur’an mendurhakai Allah swt, kita kemudian mengurangi keimanan kita kepada Nabi Nuh as.

Demikian pula kepada habaib, kita melihat tuntunannya jelas untuk mencintai dan apa yang dilakukan oleh beberapa oknum habib yang bertentangan dengan yang semestinya, tidaklah datuk-datuk mereka senang dengan perbuatan itu. Namun, biarkan perbuatan itu menjadi urusan mereka. Tugas kita hanyalah mencintai mereka sepenuhnya. Yang harus kita lihat adalah datuk mereka, Rasulullah saw.

Begitu besar jasa Baginda Nabi saw. Beliau lah yang telah mengajarkan perihal iman, Islam, ma’rifah kita kepada Allah swt, al-Qur’an, mengenalkan para wali, bagaimana membedekan yang haq dan yang bathil, tentang halal dan haram. Apabila bukan karena Baginda Nabi saw, mana mungkin kita bisa mengenal Allah swt, Rasulullah saw, para auliya’ dan keutamaan-keutamaan lain. Cahaya yang begitu besar, yang lebih besar dari matahari, mungkinkah dikalahkan oleh hany seekor atau beberapa ekor semut hitam kecil?

Maka dari itu, kalau kita sungguh mencintai para habib, apabila melihat ada diantara mereka yang melakukan perbuatan yang tidak sepatutnya, sampaikanlah nasehat kepada mereka, tentu dengan cara yang tidak mengurangi adab yang semestinya kepada mereka. Jika kita cinta kepada berlian yang sangat berharga, mungkinkah kita membiarkannya saja ketika berlian itu akan jatuh ke selokan dan lumpur. Apabila benar mencintainya, pasti kita akan memeliharanya, menjaganya dan tidak akan pernah membiarkannya jatuh ke lumpur.

Nah, kita dititipi oleh Rasulullah saw, dititipi anak cucunya. Satu sisi untuk dicintai, satu sisi untuk diikuti, diteladani dan satu sisi lagi kita pun dititipi untuk menjaga anak cucunya agar tidak sampai terjatuh, agar berlian-berlian itu tidak tergores hingga mengurangi nilainya. Hal yang demikian itu tidak akan mengurangi kecintaan kita kepada mereka, justru cinta semacam itulah yang dituntut dari setiap orang terhadap mereka.

Sumber: Umat Bertanya Habib Luthfi Menjawab